Ibadah kurban tidak semata-mata pengorbanan dari orang yang berkurban. Dengan
kata lain, ibadah kurban justru memberi keuntungan kepada yang bersangkutan.
Secara bahasa kurban diambil dari kata qaraba-yaqrabu-qurbanan, yang artinya
pendekatan atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah kurban, dengan begitu,
memberi makna bahwa segala perbuatan yang menyebabkan bertambah dekatnya
seseorang dalam perjalanannya menapaki ridho Allah SWT.
Dengan makna
seperti itu, maka esensi atau nilai ibadah kurban bukan terletak pada besar
kecilnya atau sedikit banyaknya hewan kurban yang disembelih. Tetapi, yang
justru terpenting, adalah bagaimana tingkat ketakwaan seseorang ketika
melaksanakan ibadah kurban. Allah SWT berfirman: ''Daging-daging unta dan
darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhoan Allah, tetapi ketakwaan
dari kamulah yang dapat mencapainya.'' (Al-Hajj: 37).
Selain itu,
dalam ibadah kurban juga tersirat pesan-pesan rohani agar kita ikut aktif dan
bertanggung jawab untuk menciptakan suasana persaudaraan. Ini disyaratkan
Alquran melalui firman-Nya: ''Maka, makanlah sebagian dari padanya dan
sebagian lagi untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir.'' (Al-Hajj: 28).
Esensi yang terkandung dalam pesan kurban tersebut memberikan
metafora agar setiap pribadi memiliki empati sosial yang tinggi. Dengan
berempati berarti kita merasakan denyut penderitaan orang lain sebagaimana
Rasulullah SAW selalu bergetar hatinya setiap kali melihat penderitaan orang
lain.
Di tengah kondisi masyarakat seperti sekarang ini, tentu saja kita
rindu terhadap figur suri teladan yang melekat pada diri Rasulullah SAW. Beliau
adalah figur yang sangat peka terhadap penderitaan orang lain. Sikap seperti
inilah yang tentu saja sangat dibutuhkan pada kondisi kini. Melalui ibadah
kurban inilah diharapkan kepedulian kita untuk melaksanakan perintah Allah
sebaik-baiknya akan tumbuh berkembang dengan optimal. Demikian pula kepedulian
kita terhadap para mustahiq-nya, yakni orang-orang yang membutuhkan hewan kurban
yang kini jumlahnya semakin hari semakin banyak.
Karena itu, bagi kaum
Muslimin yang diberikan kelapangan rezeki oleh Allah SWT agar segera berkurban,
dalam rangka menumbuhkan ketajaman hati, pikiran, dan perasaan sosial. Dengan
memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, yang berada di berbagai
daerah, kita akan merasakan denyut kemiskinan mereka. Dengan demikian, akan
meningkatkan kepedulian kepada mereka, terutama kaum dhuafa, yang merupakan
tanggung jawab kita bersama sebagai saudara seiman. Dengan menumbuhkan semangat
ingin berbagi dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, tentunya menjadi
kebahagiaan tersendiri yang tak ternilai harganya bagi mereka yang berkurban.
Di hari raya kurban yang tinggal beberapa hari lagi ini, mudah-mudahan
semakin banyak kaum Muslimin diberikan kesadaran untuk berkurban demi
saudara-saudaranya, dan bukan malah mengorbankan saudaranya.
Oleh : Suprianto
0 komentar:
Posting Komentar
jika ada kritik maupun saran harap menggunakan bahasa yang sopan dan bersifat membanggun, terimakasih