Salah satu ayat yang menjelaskan tentang keberadaan Allah dan pentingnya berdoa
dijelaskan dalam ayat-ayat yang berkaitan dengan perintah ibadah puasa. Firman
tersebut adalah, ''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.'' (QS 2: 186).
Ini menunjukkan bahwa Allah dekat
dengan setiap hamba-hamba-Nya dan Allah akan mengabulkan doa dari setiap
hamba-hamba-Nya, terlebih-lebih pada bulan Ramadhan. Hal ini sejalan dengan
keterangan Rasulullah bahwa salah satu doa yang dikabulkan Allah adalah doa
orang-orang yang berpuasa.
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW menegaskan,
''Inilah (Ramadhan) bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allah dan
dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi
ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doa dikabulkan. Bermohonlah kepada Allah,
Rabb-mu dengan hati yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk
melakukan puasa dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang yang tidak
mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.'' Karenanya, pada sisa
Ramadhan ini, mari kita senantiasa terus bermohon dan berdoa kepada Allah. Salah
satu doa yang Rasulullah ajarkan adalah, ''Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari hati yang tidak khusyuk, dari doa yang tidak didengar, dari jiwa yang tidak
puas, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari
golongan mereka yang empat macam itu.'' (HR Tirmidzi dari Ibnu Umar).
Doa
di atas merupakan doa yang merepresentasikan sifat atau keadaan yang mungkin
dialami oleh setiap manusia. Hati yang tidak khusyuk dapat menyebabkan setiap
ibadah yang dijalani tidak memberikan dampak pada kondisi keimanan kita. Ruh
atau makna dari ibadah yang dilaksanakan tidak dapat diraih atau dipahami.
Akibatnya, ibadah yang dilaksanakan hanya bernilai sekadar ritual dan di sisi
Allah pun dapat menyebabkan tidak memiliki nilai ibadah.
Allah
mencontohkan dalam firman-Nya bahwa shalat yang tidak khusyuk akan mengantarkan
seseorang kepada siksa. Allah SWT berfirman, ''Maka, kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.''
(QS 107: 4 - 7). Sebaliknya, khusyuk dalam beribadah merupakan salah satu tanda
orang-orang beriman (perhatikan QS 23: 1-2).
Doa yang tidak didengar
Allah merupakan kerugian bagi manusia. Doa yang tidak didengar, sebagaimana
firman Allah dalam Alquran (QS 2: 186) di atas, salah satunya disebabkan oleh
kemaksiatan yang dilakukan kepada Allah. Selain itu, doa yang tidak didengar
bisa juga disebabkan oleh ketidakkhusyukan dalam berdoa.
Jiwa yang tidak
puas menyebabkan kesengsaraan di dunia yang berkepanjangan. Sedangkan ilmu yang
tidak bermanfaat menyebabkan ilmu yang diperoleh tidak berguna bagi dirinya dan
tidak membawa kebaikan baginya. Uraian di atas menunjukkan betapa banyak
keburukan yang diakibatkan oleh keempat golongan sifat di atas. Karenanya, mari
kita berdoa agar kita terhindar dari keempat golongan orang tersebut. Wallahu
a'lam bis-shawab.
Oleh
: Mulyana
0 komentar:
Posting Komentar
jika ada kritik maupun saran harap menggunakan bahasa yang sopan dan bersifat membanggun, terimakasih